NADA (Sebuah NAMA dan CINTA)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarkatuh...........
hai kawan-kawan semua, perkenalkan aku Teuku Marwan dari Aceh umur 24 lebih 3 bulan.
udah perkenalannya itu saja ya mengingat waktu kita terbatas, karena dalam cerita pun nanti ada sesi perkenalan nya.
aku mau berbagi cerita buat kawan-kawan semua yang mana cerita ini adalah cerita aku tentang kehidupan aku yang penuh dengan lika-liku tentang percintaan.
oke langsung kita mulai guys..........
1
2
3
................................




K
amis tanggal 2 bulan Mei tahun 2010 umurku genap 20 tahun, tampa terasa 20 tahun yang kalau dalam perhitungan kita cukup lama namun berlalu begitu cepat tampa terasa. Dalam 20 tahun yang meninggalkan begitu banyak kenangan pahit dan manis yang bercampur aduk dalam suka dan duka. 20 tahun sudah aku jalani hidup ini tampa ada seseatu yang begitu menarik untuk dikenang sepanjang masa karena semuanya aku lalui dengan teman-teman disekolah maupun dikampus (alias Jomblo). Di umurku yang sudah 20 tahun ini aku belum mempunyai seorang kekasih tempat untuk aku berbagi semua cerita pahit dan manis yang aku rasakan selama ini, tempat untuk aku bermanja diri dan segalanya. Aku tidak mempunyai itu, bukan seperti kawan-kawanku yang lainnya yang sudah berkali-kali pacaran dan bahkan ada yang sudah puluhan kali mungkin. Itu semua terjadi bukan karena aku tidak laku (sebenarnya sih ya), akan tetapi entah kenapa aku malu setiap kali aku berhadapan atau berdekatan dengan seorang wanita, rasa malu itu setiap kali muncul ketika ada seorang wanita baik itu teman dekat ataupun teman biasa aku pasti akan menghindari mereka, rasa malu itu ada seiring dengan wajah aku yang minoritas (jelek), kalau kata teman-teman sih aku lebih mirip budi andak (hancur) “tega banget samain aku sama dia”, kalau boleh jujur sih sebenarnya aku ini tidak jelek-jelek amat sih, ya walaupun tergolong dalam cowok yang memiliki wajah minoritas tapi kalau boleh kita buat perbandingan 1/10 aku berada di nomor 8 setengah (sedih banget). Disaat teman-teman lain sms-an atau telponan sama pujaan hati mereka aku hanya main game di Hp  ku, itu pun game jadul amat lagi, biasa lah hp tet tot tahu sendiri game nya apaan tapi heran nya itu game sangat populer dikampung aku, bisa kalian tebak apa game nya, angry birds (mimpi kali), COC (apa lagi) bukan itu, tapi SNAKENZIA (game ular) itula game nya. Dan saat teman-teman ku pergi jalan-jalan sama pasangan mereka aku hanya berdiam diri dirumah dengan menonton televisi (acaranya alm. olga dan raffi).
Rasa ingin punya pasangan memang setiap kali muncul di benak hatiku yang paling dalam. Aku juga pengen seperti mereka semua, pagi ada yang bangunin (sebenarnya sih ada mamak aku dan alarm hp), makan ada yang suruh dan nanyain, dan ada yang marahin ketika berbuat salah (yang ini ada juga, mak destin yang punya warung, marah ketika aku sudah makan tapi tidak bayar). Namun sampai saat ini belum ada seorang wanita pun yang berhasil menghapus rasa maluku ini untuk berani mengatakan kalau “AKU CINTA KAMU”,Terkadang aku berpikir bagaimana caranya nanti aku akan menikah kalau aku tidak pernah punya pasangan dan tidak berpengalaman.
Sekarang aku sudah kuliah di salah satu Universitas Swasta di Aceh, sekarang sudah negeri, aku mengambil jurusan Ilmu Komunikasi (berhubung jurusan Banda Aceh-Medan lagi sibuk) di Fakultas FISIP. Aku pergi kuliah dari rumah ke kampus PP (Pulang Pergi). Aku tidak tinggal di kost karena aku memang tidak suka tinggal di kost. Dari hari Senin s/d Sabtu aku bolak balik dari rumah ke kampus menggunakan kereta roda dua (roda tiga dan empatnya masih di capella). Aku harus bangun pagi-pagi sekali setiap hari karena jarak antara rumah ke kampus lumanyan jauh kira-kira  -+100 Km. Jadi setiap jam 5:30 aku harus bangun untuk siap-siap pergi ke kampus. Karena akupun pergi kuliah sendirian karena teman-teman ku semua yang seangkatan dengan aku mereka semua tinggal di kost dan ada yang tidak sambung kuliah lagi. terkadang kalau ada tugas kelompok aku baru nginap di kost kawan aku yang satu jurusan dengan aku atau terkadang cuma buat Online aja. Karena di tempat kost teman-teman aku ada wifi nya, meskipun kostnya tidak mewah dan besar tapi cukuplah untuk mereka berempat (Ibe, Nurol, Samsudin dan Fuji) berteduh, meskipun mereka bukan saudara dan bukan dari marga yang sama tapi mereka sangat akur dan kompak dikost.Di kampung biasanya aku kalau tidak kuliah atau lagi libur aku ke kebun bantu-bantu ortu di kebun atau sekedar lihat-lihat saja. Kebun ortuku tidak terlalu luas Cuma 3 Hektare dan sudah ditanami sawit juga sayur-sayuran dan lain-lain.  

K
isah ini semua diawali Ketika aku lagi sibuk bantu-bantu ortu babat dikebun tiba-tiba datang dua orang manusia ke kebun ku yang satu cowok dan yang satu lagi cewek. Orang nya dari keliatan wajahnya sudah mempunyai cucu gitu. Aku tidak mengenal kedua orang yang bertamu ke kebun ortuku siang itu. Setelah aku selesai babat aku langsung ke gubuk untuk istirahat. Sampai digubuk yang sederhana itu aku diperkenalkan sama kedua orang tersebut oleh ibuku.
“Ini Pak Zaini dan Buk Titin istrinya wan,, orang kampung sebelah”
bapak zaini ini teman sekolahnya bapak aku dulu, rumah nya di perbatasan desa, aku pikir tadi siapa ternyata orang kampung sebelah tapi kenapa aku tidak pernah melihat mereka, baru kali ini aku melihatnya mungkin karena aku sibuk kuliah kali ya.
“bagaimana wan kuliahnya, sudah selesai apa belum”
tanya pak Zaini.
”Belum pak, masih lama”
“Oya ambil jurusan apa wan”
“Ilmu komunikasi pak”
lalu ibu ku menjelaskan maksud dan tujuan Pak zaini dan Buk Titin tersebut.
“mereka ini mau menanam jagung dan kedelai di kebun kita, kan sawit kita masih kecil dari pada semak tidak ada yang bersihin kamu pun malas sekali jadi biar mereka nanam jagung nantikan kebun kita jadi bersih”
setelah menjelaskan maksud dan tujuan mereka dan bercengkrama panjang lebar setelah itu Pak Zaini dan Buk Titin pun pamit untuk pulang
“buk eka, pak leman kami pulang dulu ya”
ucap buk titin.
eka dan leman itu nama ortu ku, (Sulaikha dan Sulaiman) memang serasi bukan, dari nama saja sudah diawali dengan S. Setelah itu Kami pun ikut pulang karena hari sudah sore.Keesokan harinya ibu membangunkan ku untuk pergi membantu mereka dikebun karena kebetulan hari ini aku tidak pergi kuliah karena tanggal merah.
“wan hari ini kita ke kebun ya. Nanti kamu bantu ibu bersihin paret di kebun”
“Ya bu”
jawabku dengan nada polos dan lemah lembut namun mata masih tertidur. Semua anggota keluarga aku pergi adek-adek ku pun ikut semua. Aku 4 bersaudara dan adek ku semuanya cewek, Erlina 18 Tahun Cut Rohani 16 Tahun dan Cut Rizki 9 Tahun semuanya masih sekolah. Cuma aku anak cowok satu-satunya. Kalau kata orang aceh sih anak kesayangan ortu. Tapi tunggu dulu, ada satu nama lagi Abdul Ajis 26 tahun, yaa,, dia memang bukan dari keluarga kami tapi sudah kami anggap sebagai keluarga kami sendiri karena dia anak angkat bapak dan ibu ku dialah yang selalu tiap hari pergi kekebun dengan bapak dn ibu karena kami berempat masih dalam pendidikan, bagaimana ceritanya dia jadi anak angkat dan sampai tinggal dirumah akupun kurang tahu, pokok nya dia sudah jadi dari bagian keluarga besarku.
sampai dikebun aku bantu-bantu ortu, tiba-tiba pak zaini dan buk titin datang kembali ke kebun dengan membawa goni dan beberapa alat untuk mereka menanam jagung dan kedelai.
“sudah lama sampainya wan” pak zaini menyapa ku
”belum pak, baru beberapa menit yang lalu pak”
lagi berbicara dengan pak zaini tiba-tiba pandangan ku berpaling kebelakang pak zaini dan buk titin dan aku melihat ada seseorang yang lagi berjalan arah menuju ke kebun ku.
“siapa itu ya”
tanya ku dalam keheningan sesaat.
Seorang gadis dengan baju kemeja lengan panjang nya dan memakai rok dan juga hijab dengan gerakan langkahnya yang begitu menggoda, aku tidak bisa memalingkan pandangan ku dari perempuan tersebut.
“ini pak bibit kedelainya ketinggalan tadi di rumah”
kata siperempuan tersebut.
Suaranya begitu merdu dan lembut dan parasnya yang begitu manis dan cantik membuat aku terdiam dalam pekerjaan ku tadi. “Sungguh cantik wanita ini, seperti bidadari yang jatuh dari pohon kelapa,,,, eehh dari surga maksud nya”Aku berkata dalam hati ku.Siapakah dia sebenarnya dan apa hubungannya dengan pak zaini dan bu titin, rasa penasaranku timbul kepada perempuan tersebut dan ingin mengetahui siapa dia sebenarnya.? Namun tidak begitu lama dia disitu habis mengantar barang ke pada pak zaini dan bu titin dia langsung pamit untuk pulang. Setelah itu aku terus membayangkan gadis berhijab dengan baju kemeja lengan panjang warna kuning dan rok panjangnya yang begitu menawan. Aku tidak bisa berhenti lagi, setelah saat itu aku terus bertanya-tanya dalam hatiku dan ingin kembali melihat perempuan tersebut.
Saat dikampus pun waktu sedang belajar aku masih membayangkannya si gadis yang datang ke kebunku tempo hari itu, selesai masuk mata kuliah Kumonikasi Politik dengan dosen Bapak Fadlen (dosen yang paling serem tapi lucu) aku langsung bergegas untuk pulang dan tidak lagi nongkrong-nongkrong dulu di kantin dengan kawan-kawan ku.
“bro aku pamit terus ya”
aku pamitan sama kawan-kawan ku
“kok cepat kali bro, tidak ngopi dulu”
Aku langsung tarik gas pulang menuju kerumah. Sejak saat melihat gadis itu aku selalu ingin cepat pulang dan pergi ke kebun dengan harapan pak zaini ada disana dan lupa membawa peralatan kerjanya. Namun hari itu waktu pulang kuliah aku mampir dulu dirumah bang paizul (boleh dibilang seperti saudara gitulah karena dulu waktu SMA aku sering pergi nongkrong kerumahnyabang paizul dengan teman-teman habis pulang sekolah sekedar duduk-duduk, ngopi dan lain-lain)
“Assalamualaikum bang. Eehh kak ana, oya kak bang paizul nya mana”
ternyata yang membuka pintu istrinya bang paizul kak ana namanya
“ada itu didalam lagi nonton dengan deksasa”
Setelah itu aku langsung kedalam dan ikut nonton bareng dengang mereka, aku tidak malu lagi karena memang sudah biasa dulu kayak gitu waktu masih SMA. Lalu kamipun makan bareng, kebetulan sekali aku tadi ada bawa pulang nasi goreng 2 bungkus buat nya anak bang paizul dan kak ana.
“ini bang ada nasi goreng buat deksasa tadi ada lebih uang sedikit ya aku beliian nasi goreng aja buat deksasa”
kataku kepada mereka.
Lalu aku serahkan nasi gorengnya sama kak ana istrinya bang paizul.
“terimakasih wan ya, kalau gitu kita makan bareng saja”
bilang kak ana.
setelah makan bareng dengan keluarganya bang paizul, beberapa saat kemudian setelah itu aku dan bang paizul ngopi. lagi asik ngopi dan nonton tiba-tiba hp ku bunyi
“ttrrrriiiinnnggg.......”
ada yang menelpon rupanya, ayah ku menelpon dan menyuruh aku segera pulang karena sudah hampir sore ada yang harus dikerjakan kata ayah. Lalu aku pamitan sama bang paizul
“bang aku pamit dulu ya”
“Kok cepat kali wan”
“Di suruh pulang sama ayah bg”
“Baiklah hati-hati dijalan ya”
“Oke bg”
aku langsung bergegas untuk pulang. tapi tiba-tiba kereta ku tidak bisa hidup entah apapenyebabnya. “aaaahh sial banget aku, mati lagi ini kereta” karena aku tidak ngerti masalah kereta aku minta bantuan sama bang paizul untuk memperbaiki keretaku karena dia ngerti sedikit masalah kereta kalau akau paling Cuma tau naik sama isi minyak saja. Lagi sibuk liat bang paizul perbaiki keretaku tiba-tiba terdengar suara orang bertanya
“abang kakak mana bang”
(suara misterius).

Bersambung dulu yaaa,,,,,,,,,
Tunggu aja kelanjutannya oke.......

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Komunikasi Interaksi Simbolik

Makalah Sejarah Masa Kolonial Belanda

Makalah Komunikasi Massa "FILM"